1. Malas.
Malas bisa diawali dari menunda-nunda pekerjaan, seperti menunda follow
up klien, menunda untuk mengejar target sehingga akhirnya semua
pekerjaan terbengkalai. Untuk menghindari kemalasan, cobalah untuk:
Memotivasi diri. Pacu diri Anda dengan hal-hal yang
membuat Anda termotivasi. Misalnya, kalau target pekerjaan tercapai Anda
akan mendapat bonus yang bisa dipakai untuk rencana berlibur.
Tidak perlu lakukan semua sekaligus, pecahlah jadi beberapa hal kecil dan lakukan satu per satu.
Mulailah dari yang termudah atau yang paling mendesak. Jika itu sudah
selesai Anda akan menyadari betapa semua pekerjaan bisa diselesaikan.
Jangan menunda. Ini adalah salah satu bentuk
kemalasan. Jika semakin ditunda maka daftar yang harus Anda lakukan juga
semakin bertumpuk dan Anda akan semakin malas.
2. Hawa nafsu.
Godaan ini yang paling sulit dihadapi sebagian orang. Hawa nafsu yang
dimaksud adalah terhadap orang lain, terutama di luar pasangan yang sah.
Ada baiknya jika Anda mencoba cara ini untuk menahan godaan nafsu.
Hargai hubungan Anda dengan pasangan. Ciptakan
hubungan yang hangat dan mesra agar lebih kuat menghadapi godaan pihak
ketiga. Jika godaan tetap datang, coba pikirkan akibat perbuatan Anda
bagi hubungan Anda dengan pasangan.
Batasi hubungan dengan pihak penggoda. Jangan memberi pembenaran untuk setiap interaksi Anda dan si penggoda. Jauhilah sebisa mungkin.
3. Emosional.
Sebenarnya marah adalah hal wajar, namun yang negatif kalau Anda
terlalu mudah marah akibat hal-hal kecil dan meledak-ledak, cobalah
terapi ini:
Tarik napas dalam. Mengatur pernapasan mengurangi
keinginan Anda untuk marah-marah. Ada baiknya jika Anda mengikuti
olahraga khusus pernapasan seperti yoga, agar emosi lebih terkendali.
Pikirkan manfaatnya apakah perlu Anda marah? Ingat,
marah juga menghabiskan energi. Apakah itu masalah yang cukup besar
sehingga Anda perlu membuang energi, pikiran, dan emosi yang berharga?
Pikirkan dampak jangka panjangnya jika Anda marah saat itu.
Tinggalkan tempat itu sebentar jika Anda merasa ingin meledak. Tenangkan pikiran Anda dulu, baru kemudian dibahas kembali sumber kemarahan Anda.
4. Serakah.
Seringkali ini dihubungan dengan materi dan kekuasaan. Orang yang
serakah tidak pernah puasa dengan apa yang dimilikinya dan selalu ingin
lebih banyak lagi. Seringkali sampai rela mengambil risiko besar demi
memenuhi keinginannya itu, dan inilah yang biasanya membuat mereka
terjatuh. Jangan sampai seperti itu, cobalah untuk:
Katakan pada diri sendiri bahwa jangan sampai uang yang "menyetir" Anda. Mengejar keuntungan dalam berbisnis atau penghasilan yang tinggi memang bagus, namun jangan kehilangan integritas Anda.
Tentukan apa yang penting dalam hidup Anda. Selain
uang, banyak hal lain yang berharga dalam hidup, misalnya keluarga atau
kasih sayang. Coba tanyakan pada diri sendiri, mana yang terpenting bagi
Anda.
5. Iri hati.
Banyak kejahatan yang didorong karena perasaan iri terhadap sesuatu
yang menjadi milik orang lain. Karena itulah iri hati juga termasuk dosa
besar yang harus dihindari dengan cara:
Bersyukur. Inilah hal yang paling utama untuk menjauhi
iri hati. Bersyukur dengan apa yang Anda miliki sekarang. Jangan terus
menerus menganggap "rumput tetangga lebih hijau", tapi cobalah cara
pandang lain. Misalnya, tetangga Anda mungkin punya mobil lebih banyak,
namun Anda punya lebih banyak orang yang mengasihi.
Cintai diri sendiri, agar Anda tak perlu iri pada orang lain.
Ingatlah bahwa setiap orang punya potensi dan kelebihan, tak terkecuali
diri Anda. Jangan terfokus pada kekurangan, namun gali dan munculkan
kelebihan diri Anda.
6. Rakus.
Mirip dengan keserakahan, namun kerakusan biasanya berhubungan dengan
makanan. Sifat ini tak hanya membuat berat badan Anda terus bertambah,
tapi makan apa pun secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit. Lakukan
ini untuk menghindarinya:
Jangan menyantap makanan yang bisa memancing Anda untuk makan berlebihan. Misalnya, hindari
junk food karena kita cenderung untuk menyantapnya dalam jumlah banyak.
Jangan makan di saat sedang kesal atau sedih. Pada
sebagian orang makanan menjadi tempat penyaluran emosinya sehingga Anda
merasa kesedihan atau kekesalan terobati melalui makanan.
7. Sombong.
Boleh saja merasa bangga, tapi jika berlebihan bisa mengarah pada
kesombongan. Orang yang sombong dapat memancing kebencian dan iri hati
orang lain. Jangan sampai Anda terjebak pada kesombongan itu, hindarilah
dengan cara:
Kurangi bicara. Ketika meraih prestasi, coba tahan
keinginan Anda untuk membicarakannya. Tak semua orang ingin mendengar
dan berbagi kebahagiaan itu. Bicarakan saja pada orang-orang terdekat
atau yang benar-benar ingin tahu tentang berita tersebut. Cara yang
paling ampuh, jangan bercerita panjang lebar jika tidak ditanya.
Bersikap rendah hati, ingatlah "di atas langit masih ada langit".
Jadi, meskipun misalnya Anda ahli di bidang tertentu, masih ada orang
lain yang lebih ahli daripada Anda. Jangan sampai Anda termakan bualan
dan kata-kata sendiri.
Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin
diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai
dengan keadaan kita sekarang ini? Apakah mungkin sekarang kita sedang
direndahkan dan ditertawakan oleh teman, saudara, atau bahkan orang tua
ketika kita menceritakan impian kita kepada mereka?
Jika kita
menjawab ya, janganlah kita merasa kecil hati dan putus asa. Sebaliknya,
kita harus bangga dan berbahagia karena kita baru saja memasuki langkah
awal kesuksesan. Mengapa demikan? Karena pondasi kesuksesan adalah
impian yang kita miliki. Setiap orang yang telah sukses pasti diawali
dengan impian.
Jika sampai saat ini yang sering kita lakukan
hanyalah bermimpi pasif, mungkin kini saatnya kita mencoba untuk
mengubah mimpi pasif kita menjadi mimpi aktif dan mewujudkannya dalam
realitas kehidupan kita sehingga kita tidak hanya hidup dalam dunia
mimpi.
Jangan lupa untuk selalu membawa serta impian kita ke
mana pun kita pergi, di mana pun kita berada, dalam berbagai kondisi dan
situasi yang bagaimana pun yang sedang menimpa kita. Kita harus selalu
percaya dan yakin bahwa impian yang kita miliki akan tercapai melalui
usaha-usaha kita yang tekun dan tidak kenal menyerah serta tidak lupa
untuk meminta pertolongan Tuhan. Dengan demikian keberhasilan akan dapat
kita peroleh. Bermimpilah dan percayalah!
JANGAN LUPA DI DORONH DOA YAA....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hindarilah apa yang akan menjerumuskanmu kelak pada akhirnya..........
Add Facebook
Syadh To You
0 komentar: